Keluarga yang takut akan Tuhan – Takut akan Tuhan merupakan perintah dan ketetapan Tuhan bagi umat-Nya Israel dan gereja di masa lampau dan masa kini – Ulangan 63, 13, 24 dan 17. Darimanakah kita mengetahui bahwa umat-Nya melakukan perintah dan ketetapan Tuhan tentang takut akan Tuhan? Ada beberapa penjelasan yang bisa diperhatikan terkait dengan keluarga yang takut akan Tuhan. Semua penjelasan yang terkait dengan keluarga yang takut akan Tuhan didasarkan dan bersumber dari ajaran Alkitab. 1. Bukti keluarga yang takut akan Tuhan. Pertama, umat tidak melupakan Tuhan yang memerdekakan dari tanah Mesir atau perbudakan dosa, yaitu menghargai kemerdekaan jasmani Israel, rohani gereja saat sudah berhasil atau berada di dalam zona aman – Ulangan 612. Kedua, umat Tuhan harus beribadah dengan teratur – Ulangan 613; di hari minggu – keluaran 208; di luar hari minggu – Ibrani 1025; dan di dalam rumah tangga – Yosua 2415. Ketiga, umat Tuhan tidak mengikuti allah lain dalam bentuk apapun itu – Ulangan 614. Keempat, umat Tuhan harus melakukan apa yang benar dan yang baik di hadapan Tuhan, gereja, keluarga dan masyarakat. Kelima, umat Tuhan harus menghargai kemerdekaan jasmani dan rohani – Ulangan 612. Keenam, umat Tuhan harus bermurah hari di dalam memberi persembahan-persembahan guna meningkatkan pekerjaan Tuhan. Inilah bukti-bukti keluarga yang takut akan Tuhan. 2. Unsur keluarga yang takut akan Tuhan. Ada beberapa unsur yang harus ada dan terlihat dalam hidup keluarga yang takut akan Tuhan, yaitu pertama, taat dan takut kepada Tuhan serta mengajarkannya kepada seluruh anggota keluarga secara konsisten – Ulangan 61c, 2a, 7a; kedua, takut akan Tuhan dan berpegang kepada segala perintah dan ketetapan Tuhan seumur hidup keluarga – Ulangan 62a, 7a; ketiga, firman Tuhan menjadi pedoman bagi totalitas nilai-nilai hidup keluarga – Ulangan 62. 3. Praktek hidup keluarga yang takut akan Tuhan. Keluarga yang takut akan Tuhan, bukan saja ada unsur-unsur rohani di dalam keluarga tersebut, namun semua elemen tersebut harus dipraktekkan. Ada pun hal-hal yang harus menjadi perhatian dan praktek hidup keluarga yang takut akan Tuhan, yaitu pertama, jangan melupakan kebaikan Tuhan yang telah menyelamatkan dan memberkati keluarga – Ulangan 612; kedua, menjalin persekutuan yang intim dengan Tuhan dalam keluarga – Ulangan 613b; ketiga, tidak menduakan Tuhan – Ulangan 614a dan Keluaran 203-5; keempat, tidak menghina dan merendahkan Tuhan dan firman-Nya – Ulangan 616a; kelima, melakukan segala sesuatu dengan benar, baik dan tepat yang menyukakan hati Tuhan – Ulangan 618a; keenam, mempersembahkan yang terbaik bagi Tuhan segala sesuatu yang ada pada kita – Bilangan 2826-27. 4. Berkat bagi keluarga yang takut akan Tuhan. Ketaatan dan ketakutan kepada Tuhan pasti mendatangkan berkat bagi setiap orang dan khususnya bagi setiap keluarga yang takut akan Tuhan. Nah, ada beberapa berkat yang dapat dinikmati oleh keluarga yang takut akan Tuhan, yaitu pertama, umur panjang – Ulangan 62c; kedua, keadaan baik dan terjadi pelipatgandaan serta ekonomi yang lebih baik – Ulangan 63; ketiga, akan terjadi perluasan pengaruh dan menempati posisi strategis di semua bidang – Ulangan 618b. Demikianlah yang akan dialami oleh setiap keluarga yang takut akan Tuhan. Untuk bisa menikmati semua berkat Tuhan, butuh ketaatan, kesetiaan, kesabaran dan komitmen kuat dari setiap keluarga untuk melakukannya. Tanpa semua itu, maka tidak mungkin keluarga dapat mengalami berkat-berkat Tuhan dalam keluarganya.
TUHANpun tidak akan membiarkan orang yang takut kepada-Nya menderita kekurangan termasuk kelaparan, sebab bagi TUHAN orang yang senantiasa mencarinya pasti akan diberkati-Nya. Keluarga Kristen yang dikasihi dan diberkati Tuhan Yesus. Demikianlah dalam kehidupan keluarga, hendaklah kita selalu mensyukuri apa yang telah diberikan TUHAN kepada kita.
Oleh P. Erianto HasibuanNats Maz. 128 1- 6Apabila saya bertanya kepada kita, pribadi lepas pribadi, apakah anda merasa bahagia saat ini ?, lalu saya bertanya lagi, apakah keluarga anda adalah keluarga yang berbahagia ?. Jawabannya tentu beragam. Mungkin ada yang mengatakan di dalam hati, apa kriteria nya ? saya dan keluarga saya disebut bahagia?, atau ada yang langsung bekata saya saat ini memang berbahagia, demikian juga keluarga saya, setidaknya saya dan pasangan saya masih dapat berangkat bersama ketempat ini, atau ada juga mungkin ibu yang mengatakan ah.. sebetulnya kalau pertanyaan ini deberikan kepada kami pada pekan kedua sebelum natal, pasti jawabannya bahagia, tapi sekarang ? wah sulit untuk jawaban kita akan hal itu, yang pasti bila bapak/ibu, menjawab ia bahagia dan keluarganya bahagia, tentu pasangannya juga menjawab hal yang sama. Jika tidak, kita mungkin perlu atur waktu untuk ketemu dan berbicara lebih jauh, ada apa dengan kebahagiaan di keluarga jenis kebahagiaan seperti ini, ada sebuah kisah tentang seorang moralis yang bernama Tolstoi, semasa hidupnya ia memberitakan pesan-pesan moral seperti damai sejahtera dan hidup penuh dengan toleransi. Tetapi tak lama setelah Tolstoi meninggal dunia, isterinya menulis sebuah buku yang menggemparkan, karena sang isteri menuliskan, selama puluhan tahun saya dan anak-anak hidup bersama dengannya tetapi untuk hitungan jam sekalipun kami tidak pernah merasakan damai sejahtera bersama dia. Istilah ini kemudian berkembang hingga saat ini dengan mengatakan keKristenan Tolstoi bagi mereka yang hanya dapat memberitakan damai sejahtera ataupun Firman Tuhan, tanpa mengimplementasikan dalam akan TuhanBacaan kita Maz. 128 ayat 1 dengan gamblang menyatakan "Berbahagialah setiap orang yang takut akan TUHAN, yang hidup menurut jalan yang ditunjukkan-Nya!". Ada 2 unsur penting untuk takut akan Tuhan/Allah 1. Mengenal dia dan memahami siapa sesungghuhnya Dia Amsal 25 "maka engkau akan memperoleh pengertian tentang takut akan TUHAN dan mendapat pengenalan akan Allah".2. Percaya kepada Tuhan bahwa Dialah pertolongan dan perisai satu-satunya. Maz 11511 "Hai orang-orang yang takut akan TUHAN, percayalah kepada TUHAN! - Dialah pertolongan mereka dan perisai mereka." => Ayub. 110 Bukankah Engkau yang membuat pagar sekeliling dia dan rumahnya serta segala yang dimilikinya? Bagaimana kita dapat memerikasa diri kita pribadi lepas pribadi dan keluarga lepas keluarga bahwa kita Takut akan Tuhan ?, Setidaknya ada 4 tanda-tanda orang yang takut akan Tuhan, yaitu 1. Sangat suka kepada segala perintah Tuhan Maz. 112 1 "Haleluya! Berbahagialah orang yang takut akan TUHAN, yang sangat suka kepada segala perintah-Nya."Mereka yang suka segala perintah Tuhan pasti tidak akan melewatkan satu hari pun tanpa menggumuli Firman Tuhan, ia akan memiliki waktu khusus sesibuk apapun dia dalam hidupnya. Saya semasa masih kecil selalu menyaksikan ompung kakek dan nenek saya melakukan hal sangat mengagumkan saya, mereka selalu bernyanyi dan membaca Firman Tuhan dan berdoa bersama setelah bangun pagi, dan sebelum tidur. Hari-hari bahagianya adalah saat ia memiliki kesempatan untuk memperbincangkan Firman Tuhan. Sudah barang tentu hari Minggu bukanlah hari yang membosankan baginya, persekutuan seperti ini juga bagian dari schedule Mengikuti ketetapan-ketetapan Nya dan yang tidak melakukan tentu tidak ingin disebut dengan seorang Kristen Tolstoi. Artinya apa yang kita pelajari dari Firman Tuhan kita melakukannya, sehingga kita dapat menjadi Mengajarkan perintah Allah kepada anak-anaknya. Ul. 4 10 "yakni hari itu ketika engkau berdiri di hadapan TUHAN, Allahmu, di Horeb, waktu TUHAN berfirman kepadaku Suruhlah bangsa itu berkumpul kepada-Ku, maka Aku akan memberi mereka mendengar segala perkataan-Ku, sehingga mereka takut kepada-Ku selama mereka hidup di muka bumi dan mengajarkan demikian kepada anak-anak mereka." => Ul. 66-7 Apa yang kuperintahkan kepadamu pada hari ini haruslah engkau perhatikan, 7 haruslah engkau mengajarkannya berulang-ulang kepada anak-anakmu dan membicarakannya apabila engkau duduk di rumahmu, apabila engkau sedang dalam perjalanan, apabila engkau berbaring dan apabila engkau perintah ini relevan ?. Secara kedokteran didalam otak kita ada ratusan milyar NEURON yaitu sel-sel otak yang saling berhubungan, belajar adalah mencita dan memperkuat jalan dari impuls-impuls listrik menempuh neuron-neuron. Tapi diantara dan tiap hubungan di otak kita ada celah kecil yang disebut SINAPS. Setiap kita belajar sesuatu yang baru, sinyal listrik itu harus melompat celah ini untuk melanjutkan perjalanannya. Cara kerjanya dapat diilustrasikan bagaikan seorang pendaki gunung yang hendak menyeberangi sebuah tebing ke tebing yang lain yang terpisah karena adanya cebuah celah. Si pendaki gunung pada tahap awal harus bersusah payah untuk menyeberanginya dengan menggunakan tali, melemparkannya ke sisi tebing yang lain, kemudian menggunakan tali itu untuk menyeberang. Penyeberangan pertama sangatlah sulit, demikian halnya saat kita mempelajari sesuatu yang baru, pada awalnya adalah sulit, penyeberangan kedua sudah serasa lebih mudah, bahkan pada penyeberangan selanjutnya si pendaki telah dapat membuat jembatan yang menghubungkan kedua sisi gunung tersebut, pada tahapan ini hampir tidak ada lagi kesulitan untuk menyeberangitebing tersebut. Demikian halnya sesuatu yang kita pelajari tersebut pada akhirnya akan serasa begitu mudah. Inila yang disampaikan musa kepada umat Israel dan kita saat ini, yaitu mengajarkan Firman Tuhan berulang-ulang. Tahap awal mungkin begitu sulitnya, saya sendiri membutuhkan waktu 10 tahun untuk mengajak isteri saya untuk memiliki waktu pribadi untuk membaca Firman Tuhan, pada awalnya menurut pengakuannya apa yang saya selalu bicarakan padanya tetntang Firman Tuhan, baginya adalah sesuatu yang membosankan tapi karena dia masih menghormati suaminya ia mendengarkannya walau tidak menyimak. Tetapi tidak ada usah yang sia-sia, saat ini itulah yang dilakukannya kepada saya, dia dengan semangat menceritakan dan mendiskusikan nats yang dibacanya pada hari itu. Kata-kata memang penting untuk mengajar, tetapi contoh yang kita berikan secara konsisten akan mengajar melampaui kata-kata yang dapat kita Hidup Bahagia Pkh. 812 "Walaupun orang yang berdosa dan yang berbuat jahat seratus kali hidup lama, namun aku tahu, bahwa orang yang takut akan Allah akan beroleh kebahagiaan, sebab mereka takut terhadap hadirat-Nya." => Kis. 931 "Selama beberapa waktu jemaat di seluruh Yudea, Galilea dan Samaria berada dalam keadaan damai. Jemaat itu dibangun dan hidup dalam takut akan Tuhan. Jumlahnya makin bertambah besar oleh pertolongan dan penghiburan Roh Kudus."Kita dapat melihat sekarang, bahwa setiap keluarga yang takut akan Tuhan adalah keluarga yang memiliki kebahagiaan, karena mereka akan memiliki Damai, sebagaimana jemaat di seluruh Yudea, Galilea dan Samaria yang damai karena penghiburan Roh Kudus. Jadi apa kriteria keluarga anda berbahagia ? bila ada kedamaian di dalamnya, kedamaian yang didasarkan pada pertolongan dan penghiburan Roh Kudus, jadi tidak ada kaitannya saat menerima THR atau Keluarga yang Takut akan Tuhan1. Dapat menikmati hasil jerih payah 2Ulangan 28 1-14 mengajarkan kepada kita bagaimana berkat bagi mereka yang mendahulukan Tuhan artinya mereka yang baik-baik mendengarkan suara Tuhan, dan melakukan dengan setia segala perintahNya, tetapi tidak demikian bagi mereka yang mengabaikan perintah Tuhan sebagai mana umat Israel yang menolak ajakan Nabi Hagai untuk membangun kembali Bait Allah, tetapi umat itu menolak dengan alasan belum saatnya karena mereka beranggapan bahwa Bait Allah sebaiknya dibangun setelah kondisi kehidupan mereka baik, atau dengan kata lain setelah urusan perut dan hidup selesai baru urusan Tuhan. Situasi mengabaikan Tuhan ini berakibat pada keadaan mereka yang tidak dpat menikmati apa yang mereka kerjakan Hag. 16Kamu menabur banyak, tetapi membawa pulang hasil sedikit; kamu makan, tetapi tidak sampai kenyang; kamu minum, tetapi tidak sampai puas; kamu berpakaian, tetapi badanmu tidak sampai panas; dan orang yang bekerja untuk upah, ia bekerja untuk upah yang ditaruh dalam pundi-pundi yang berlobang!2. Isteri dan Anak menjadi sumber berkat. 3Pohon Anggur dan Zaitun adalah lambang berkat Allah yang tak terhalangi. Isteri seperti pohon anggur yang membutuhkan tunjangan, namun senantiasa memberi lebih banyak dari menerima dalam hal menyediakan kebahagiaan bagi suaminya. Sebagaimana pemazmur menggambarkan Maz 10515 dan anggur yang menyukakan hati manusia, yang membuat muka berseri karena minyak, dan makanan yang menyegarkan hati seperti tunas pohon Zaitun yang digambarkan pemazmur menghijau di dalam rumah Allah. Tetapi aku ini seperti pohon zaitun yang menghijau di dalam rumah Allah; aku percaya akan kasih setia Allah untuk seterusnya dan kita, yang pada saat ini di sapa Tuhan untuk menjadikan keluarga kita menjadi keluarga yang takut akan Tuhan. Karena kita dapat memulai dari sejak dini .Ilustrasi Pada suatu hari, seorang tua yang bijaksana berjalan dengan seorang pemuda yang terkenal tidak bisa bertanggung jawab dan berkepala batu. Orang tua itu menghentikan langkahhnya, lalu menunjuk sebuah pohon oak yang kecil sekali. "Cabutlah pohon itu," katanya. Dengan segera pemuda itu membungkuk dan hanya dengan dua jari saja secara mudah dia dapat mencabut pohon berjalan lebih jauh lagi, orang tua itu berhenti didepan sebuah pohon yang sudah agak besar tubuhnya. "Cabutlah pohon ini," katanya. Sekali lagi pemuda itu menuruti perintah orang tua itu, namun kali ini ia menggunakan kedua tangannya dan tenaganya sekuat mungkin untuk mencabut akar pohon itu. Akhirnya mereka berhenti lagi didepan pohon oak yang besar sekali. "Sekarang, cabutlah pohon ini!" perintahnya lagi."Wah, hal itu tidak mungkin!" protes pemuda itu. "Aku tidak dapat mencabut pohon sebesar ini, untuk memindahkannya diperlukan sebuah buldozer.""Engkau benar sekali," jawab orang tua itu. "Kebiasaan, entakah itu baik ataupun buruk, sama seperti pohon-pohon itu. Kebiasaan yang belum berakar dalam, seperti pohon oak yang masih kecil sekali, dapat dicabut dengan sangat mudahnya. Kebiasaan yang akarnya mulai mendalam adalah seperti pohon yang sudah agak besar tumbuhnya. Untuk mencabutnya diperlukan usaha dan tenaga sekuat mungkin. Kebiasaan yang telah lama sekali sudah terlalu dalam akarnya, sehingga orang itu sendiri tidak mungkin lagi bisa Akhirnya marilah kita memeriksa keluarga lepas keluarga, apakah keluargaku keluarga yang takut kepada Allah ?1. Sudahkah keluarga ku Sangat suka kepada segala perintah Tuhan ?2. Sudakah aku dan keluargaku mengikuti ketetapan-ketetapan Nya dan yang tidak melakukan kejahatan?3. Apakah aku sudah mengajarkan perintah Allah kepada anak-anak ku?4. Sudakah keluarga ku hidup Bahagia?.Berbahagialah kita yang mendapati bahwa keluarga kita adalah keluarga yang Takut akan Tuhan, karena Pemazmur bermazmur Maz. 112 1-4Haleluya! Berbahagialah orang yang takut akan TUHAN, yang sangat suka kepada segala cucunya akan perkasa di bumi; angkatan orang benar akan dan kekayaan ada dalam rumahnya, kebajikannya tetap untuk pada Kotbah Minggu 14 September 2008 Pkl. Ibadah Persekutuan Doa Oikumene PDO Villa Ubud Puri Gading Pondok Gede.
Pemimpinyang TAKUT AKAN TUHAN adalah pemimpin yang BERKARAKTER baik, INTEGRITASNYA tidak perlu dipertanyakan lagi, dan track recordnya BERSIH. Renungan Keluarga Allah. TIDAK ADA ALASAN UNTUK CEMAS DAN TAKUT Jul 26th, 2022 . MENYADARI ADA YESUS MEMBUAT KITA TENANG Jul 26th, 2022 .
Berbicara tentang KeluargaStephen Tong “Keluarga Bahagia” Hal 82Kalau keluarga tidak beres, tidak mungkin yang lain beres dan pasti belum mencapai kebahagiaan yang sungguh-sungguh. Tahun 1965 PBB melakukan suatu konfrensi yang menyelidiki mengapa begitu banyak remaja yang nakal. Mereka mengambil keluarga Tionghoa dan keluarga orang Amerika menjadi Tionghoa mementingkan keutuhan keluarga, sehingga lebih sedikit menghasilkan remaja yang nakal. Tetapi keluarga Amerika berbeda, Amerika kurang memperhatikan keutuhan keluarga, sehingga banyak terjadi perceraian, akibatnya banyak menimbulkan masalah pada anak-anak sehingga anak-anak menjadi ciri-ciri keluarga yang takut akan Tuhan ?1. Ayat 5 • Mereka mengasihi Tuhan dengan segenap hati.• Mereka mengasihi Tuhan dengan segenap jiwa.• Mereka mengasihi Tuhan dengan segenap akan Allah bukan hanya sekedar tahu tentang Allah, tetapi sungguh-sunguh kita merasakan hadirat-Nya, merasakan pengenalan akan Allah yang benar, akan mengantarkan kitaMengasihi Allah dengan sepenuh hati kita karena kita tau bahwa Allah lebih dahulu akan Allah yang benar, kita melakukan kasih yang tulus tanpa ada akan Allah yang sungguh-sungguh kita mengasihi Allah dengan segenap hati kita, segenap jiwa, segenap kekuatan kita, kita akan melakukanya. Karena kita tau hubungan kita dengan Allah bagaikan ayah dengan anak-anaknya atau bagaikan anak-anak dengan sebaliknya mereka yang hanya sekedar tahu tentang Allah, tidak merasakan hadirat Tuhan, tidak mengenal sungguh-sunguh.• Mereka akan menjadi orang Kristen yang lemah• Mereka akan menjadi orang Kristen seperti kapal selam, sesekali muncul dipermukaan• Mereka akan menjadi orang Kristen sebatas hujan, kalau ada hujan sudah tidak lagi datang gereja.• Mereka akan menjadi orang Kristen sebatas masalah. kalau ada masalah dalam gereja/dalam keluarga sudah tidak lagi datang ke Gereja• Mereka akan menjadi orang Kristen yang rapuh, lemah karena fondasi mereka sungguh tidak kokoh di dalam sementaraMaka dengan demikian saya percaya bahwa kita akan menjadi orang Kristen yang tangguh, mengasihi Tuhan dengan segenap hati, mengasihi Tuhan dengan segenap jiwa, mengasihi Tuhan dengan segenap ciri-ciri keluarga yang takut akan Tuhan ?2. Mereka akan mengajarkan firman Tuhan kepada anak-anak mereka secara berulang-ulang Ayat 7• Saat berada di rumah• Saat berada dalam perjalanan• Saat sedang berbaring• Saat bangun tidurArtinyaOrang pertama kali yang mengajarkan pendidikan agama terhadap anak-anak adalah kedua orangtuanya, dan perannya 85% dan 15% disekolah, gereja, pengalaman sendiri, dll...Matthew Henry Hal 607Sering-seringlah katakan Firman kepada mereka, cobalah segala cara untuk menanamkannya ke dalam pikiran mereka, dan membuatnya menembus ke dalam hati mereka. Sama seperti ketika mengasah pisau, pisau itu pertama diasah pada satu sisi dan kemudian pada sisi lain.• Keluarga yang sukses adalah keluarga yang mampu membawa semua anggota keluarga takut akan Tuhan dan menjauhi dosa.• Keluarga yang sukses adalah mampu mendidik anak-anaknya hidup takut akan Tuhan.• Keluarga yang sukses adalah keluarga yang mampu menerapkan kasih dan keadilan bagi keluarga dan anak-anak hidup seturut kehendak keluarga yang gagal secara spritual rohaniKeluarga yang tidak mampu mengarahkan keluarganya untuk hidup saleh/suci di hadapan Tuhan. Walau pun sukses secara duniawi + sementara.Keluarga yang tidak menjadikan Firman Tuhan dasar hidup mereka, Menurut pandangan sendiriKeluarga yang hidup jauh dihadapan Tuhan, tidak ada ke-intiman dengan Tuhan. Hampa, tidak merasakan hadirat Tuhan.Kesimpulan sementaraMaka dengan demikian marilah kita jadi keluarga yang belajar sebisa mungkin, untuk mengajarkan firman Tuhan secara intens, terus-menerus, sehingga keluarga dan generasi kita, mereka menjadi orang-orang yang diberkati dan hidup takut akan ciri-ciri keluarga yang takut akan Tuhan ?3. Firman Tuhan diikatkan sebagai tanda pada tangan dan menjadi lambang di dahi dan menuliskan pada tiang rumah. ayat 8-9TafsiranPada saat itu Hukum Taurat atau salinan firman Tuhan terbatas dari salinan perkamen. Jadi ditetapkan secara bijak dan saleh bagian hal-hal penting dari hukum Taurat / firman Tuhan itu ditulliskan di dinding rumah, di pintu rumah, di tiang-tiang adalah• Supaya setiap jemaat Tuhan tahu dan mengenal firman Tuhan.• Supaya setiap jemaat Tuhan mereka dapat mengingat firman Tuhan.• Supaya setiap jemaat Tuhan dapat mendekatkan diri kepada Allah yang sembah oleh Abraham, Ishak dan Yakub.• Supaya setiap jemaat Tuhan dapat menahan diri dan tidak jatuh dalam berbagai macam dosa.• Supaya setiap jemaat Tuhan tahu apa yang Tuhan mau dan yang Tuhan tidak suka dari setiap sikap manusia. Dll..Amsal 71-3 menjelasakan1 Hai anakku, berpeganglah pada perkataanku, dan simpanlah perintahku dalam Berpeganglah pada perintahku, dan engkau akan hidup; simpanlah ajaranku seperti biji Tambatkanlah semuanya itu pada jarimu, dan tulislah itu pada loh Kristen yang baik, taat dan takut akan Tuhan akan menjadikan firman Tuhan sebagai landasan hidupnya bukan berdasarkan pengertiannya Kristen yang baik, taat dan takut akan Tuhan menjadikan firman Tuhan sebagai pegangan utama seluruh anggota keluarganya, bukan bersarkan harta, jabatan yang Tong, “Takhta Kristus dalam Keluarga” Hal 91Kunci keluarga bahagia adanya sumai dan Istri yang takut akan Tuhan, sehati-sepikir dan sependat di rumah, istri menghormati suami dan suami mencintai istri.
Tidakada keluarga yang tidak menghadapi permasalahan hidup. Seringkali permasalahan muncul secara tidak terduga. Misalnya, hubungan suami istri, masalah yang dihadapi anak belasan tahun, dan masalah ekonomi. Suami yang takut akan Tuhan dan menjadi pimpinan yang melayani di dalam keluarganya dinyatakan akan berbahagia; berkat Tuhan akan
Yenny Budhihartono Contributor 1162 Ulangan 66-7 Apa yang kuperintahkan kepadamu pada hari ini haruslah engkau perhatikan, haruslah engkau mengajarkannya berulang-ulang kepada anak-anakmu dan membicarakannya apabila engkau duduk di rumahmu, apabila engkau sedang dalam perjalanan, apabila engkau berbaring dan apabila engkau bangun. Bacaan Alkitab setahun Mazmur 63; Markus 7; Bilangan 9-10 Musa menuliskan di kitab Ulangan betapa pentingnya mengajarkan anak-anak mengenal Tuhan sedari kecil. Bangsa Israel punya tradisi mengajarkan anak-anak mereka dengan pengajaran firman Tuhan setiap hari. Dengan kata lain, pembentukan generasi berikutnya dari bangsa yang besar ini dimulai dari rumah yaitu ketika anak diajarkan untuk mengenal Tuhan dan hidup menurut jalan yang diajarkan-Nya. “Haruslah engkau mengajarkannya berulang-ulang kepada anak-anakmu dan membicarakannya” Ulangan 6 6 Usia 0 hingga 12 tahun adalah masa-masa anak menyerap banyak hal di sekelilingnya. Itu sebabnya perlu bagi kita menumbuhkan iman anak sedari kecil dan memperkenalkan kasih Tuhan di dalam hidup mereka. Membangun pikiran, perasaan dan hati mereka untuk Tuhan sehingga apa yang sudah kita tanamkan pasti akan mereka lakukan. Untuk menghasilkan generasi anak yang takut akan Tuhan dan memiliki mental pemenang, harus dimulai dari keluarga yaitu ketika kita mengajarkan mereka rasa takut akan Tuhan. “Takut akan TUHAN adalah permulaan pengetahuan.” Amsal 17a Apakah Anda mau membangun karakter takut akan Tuhan di dalam diri anak-anak Anda setiap hari? Mintalah tuntunan Tuhan setiap hari supaya Anda diberikan kemampuan menjadi cerminan kasih Tuhan bagi anak-anak Anda. Related Articles
s83MnfO. 60fx0ywttd.pages.dev/3260fx0ywttd.pages.dev/19160fx0ywttd.pages.dev/2860fx0ywttd.pages.dev/2560fx0ywttd.pages.dev/3160fx0ywttd.pages.dev/6460fx0ywttd.pages.dev/20960fx0ywttd.pages.dev/19160fx0ywttd.pages.dev/333
keluarga yang takut akan tuhan